Gagasan Liga Super Eropa pertama kali dilontarkan pada tahun 2021, dengan tim terbesar dan terbaik di benua itu mengungkapkan rencana untuk memisahkan diri dari kompetisi UEFA untuk membentuk produk persaingan tertutup.
Tetapi setelah protes yang siginifikan daari para penggemar, terutama dari mereka yang berada di Inggris, klub-klub yang terlibat dalam kompetisi tersebut menarik dukungan mereka, meskipun Real Madrid, Barcelona dan Juventus tetap berkomitmen untuk proyek tersebut karena mereka yakin sepak bola Eropa sangat membutuhkan reformasi keuangan.
Bernd Reichart, kepala eksekutif A22 Sport, baru-baru ini mengungkapkan rencana sepuluh prinsip baru yang ditujukan untuk menghidupkan kembali konsep tersebut, dengan sebanyak 80 tim berpotensi terlibat dalam kompetisi berbasis prestasi.
Manajer Manchester United Erik Ten Hag telah menyatakan bahwa dia tidak menentang gagasan Liga Super Eropa, dan Kroos mencatat bahwa melepaskan diri dari kompetisi UEFA mungkin bukan hal yang buruk.
"Saya pikir kita akan melihat Liga Super. Dan saya percaya karena beberapa alasan," kata Kroos di podcast Einfach mal Luppen.
"Ide Liga Super telah berubah dan pantas untuk didengar. Jika anda melihat dengan hati-hati dari kedua sudut, anda akan meliht bahwa UEFA sama sekai bukan orang Samaria yang hebat untuk penggemar sepak bola dan Liga Super tidak memiliki rencana, setidaknya di upaya kedua, untuk mengecualikan tim manapun, karena tidak akan ada anggota pendiri tetap.
"Ini adalah kompetisi olahraga, turnamen terbuka, tetapi dikelola oleh klub dan bukan oleh UEFA, karena klub-klub ini percaya bahwa mereka tidak memerlukan UEFA untuk itu. Saya pikir ini pantas mendapatkan setidaknya satu kesempatan."
Kroos kemudian mengutip contoh petenis hebat Roger Federer dan Rafael Nadal yang terus-menerus saling berhadapan di final Grand Slam sebagai bukti para penggemar menikmati melihat yang terbaik bersaing satu sama lain berulang kali.
"Meskipun kita telah berbicara tentang hilangnya gairah untuk sepak bola, saya yakin Liga Super memiliki kesempatan untuk membalikkan situasi itu. Agar ada lebih banyak antusiasme dan emosi untuk pertandingan yang bisa kita saksikan.
"Karena pada akhirnya, jangan membodohi diri sendiri. banyak orang selalu berkata: 'Siapa yang ingin melihat Real Madrid melawan Manchester City setiap minggi?' Tapi apakah anda bosan menonton Federer melawan Nadal berulang kali? Saya tidak. itu pendapat saya."
Kroos berbicara dari pengalaman bermain di level tertinggi selama beberapa tahun. Dia telah memenangkan Liga Champions 5 kali, sekali bersama Bayern Munich dan 4 kali bersama Real Madrid, dan dia merupakan salah satu pesepakbola paling berprestasi di era modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar