Premier League telah menuduh Manchester City melanggar aturan lebih dari 100 kali selama beberapa tahun. Jika terbukti benar, ini akan menjadi pelanggaran terbesar yang dilakukan oleh klub dalam sejarah kompetisi.
Komisi independen yang akan mempertimbangkan dakwaan tersebut akan merekomendasikan agar City dikeluarkan dari kompetisi, skorsing atau pengurangan poin jika klub terbukti bersalah. Sanksi tersebut tercantum dalam buku Premier League tetapi komisi jelas akan menerapkan hukuman apapun yang dianggap tepat.
Juara Premier League 6 kali itu dituduh gagal dalam memberikan pandangan yang benar dan adil tentang posisi keuangan klub, gagal memasukkan perincian lengkap remunerasi pemain dan manajer, gagal mematuhi aturan tentang keuangan yang adil dan gagal bekerja sama dengan Premier League yang telah berakhir setelah lebih dari empat tahun.
Tuduhan itu akan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia olahraga. City telah membentuk kembali sepak bola sejak diambil alih oleh grup ekuitas swasta yang dikendalikan oleh keluarga kerajaan Abu Dhabi pada 2008. Nilai skuat mereka diperkirakan lebih dari £1 miliar.
Tuduhan keuangan yang diajukan terhadap Manchester City mencakup periode 2009-2018, dan tuduhan itu diperpanjang hingga musim ini. Tuduhan akan disidangkan oleh komisi independen yang ditunjuk oleh ketua panel yudisial Premier League, Murray Rosen KC.
City sempat dilarang dari Liga Champions oleh UEFA pada Februari 2020 setelah diketahui melanggar peraturan keuangan kompetisi dan menyesatkan badan pengatur Eropa, tetapi telah dibatalkan atas banding oleh pengadilan arbitrase olahraga.
Pada temuan sentral bahwa kepemilikan City di Abu Dhabi telah menyamarkan pendanaannya sendiri sebagai sponsor independen oleh perusahaan komersil negara. CAS menemukan: "Sebagian besar dugaan pelanggaran tidak ditetapkan atau dibatasi waktu."
Dokumen yang diungkapkan sebagai bagian dari peretasan 'Football Leaks' tampaknya menunjukkan bahwa City telah menggelembungkan nilai kesepatan sponsor dari perusahaan Abu Dhabi dan menyalurkan uang dari negara teluk ke klub. Dokumen juga menunjukkan bahwa manajer City Roberto Mancini telah menerima gaji rahasia kedua selama waktunya di klub.
City dengan keras selalu membantah melakukan kesalahan. Mereka sebelumnya menggambarkan pengungkapan Football Leaks sebagai upaya "jelas dan terorganisir' untuk merusak reputasi klub. City belum menangapi tuduhan Premier League pada saat ini.
Sebuah pertanyaan Premier League mengatakan : "Proses di depan Komisi akan sesuai dengan aturan Premier League W.82, dirahasiakan dn didengar secara pribadi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar