Jaksa Federasi sepak bola Italia telah menemukan bahwa Juventus bersalah atas sejumlah pelanggaran keuangan, jaksa penuntut mempersoalkan sejumlah penyimpangan yang berasal dari transfer pemain termasuk pertukaran pemain dengan Barcelona.
Pertukaran antara Miralem Pjanic dan Arthur, 62 transfer telah diperiksa dan 42 diantaranya melibatkan Juventus. Klub juga menjadi perhatian karena diklaim telah menghemat €90 juta gaji pemin pada 2020, ini membantu nilai klub tetap stabil di pasar saham.
Dewan Juventus, Andrea Agnelli dan wakil presiden Pavel Nedved telah mengundurkan diri sejak bulan November lalu setelah pihak berwenang mencurigai sejumlah pelanggaran keuangan, termasuk pengurangan upah selama COVID-19 dan kesepakatan transfer yang tidak biasa.
Selain pengurangan poin, anggota dewan dulu dan sekarang juga terkena skorsing dari FIGC (Federiazone Italiana Giuoco Calcio). Diantaranya adalah Direktur Tottenham Hotspur Fabio Patrici yang mendapat skorsing 30 bulan dilarang berkecimpung di dunia sepak bola.
Selain Juventus, tim lain seperti Sampdoria, Pro Vercelli, Genoa, Parma, Pisa, Empoli, Novara dan Pescara juga sedang di selidiki, tetapi mereka sekarang sudah dibebaskan. Menurut Sky Sport Juventus akan mengajukan banding ke komite Olimpiade Italia.
Berikut hukuman yang di dapat untuk dewan Juventus diantaranya, 30 bulan untuk Fabio Patrici, 24 bulan untuk Andrea Agnelli dan Maurizio Arrivabene, 16 bulan untuk Federico Cherebuni, 8 bulan untuk Pavel Nedved, Paolo Garimberti, Enrico Vellano, Assia Venier, Caitlin Hughes, Daniela Marilungo dan Francesco Roncaglio.
Dengan pengurangan 15 poin tersebut membuat Bianconeri terjun dari posisi 3 ke posisi 10 klasemen. Juventus juga akan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar